Wednesday, February 22, 2017

Buah Naga / Dragonfruit


15 Khasiat Buah Naga Merah Untuk Kesehatan dan Kecantikan – Hayo hari gini siapa yang belum mengetahui manfaat buah naga merah? Rugi banget deh kalau Anda belum mengetahui khasiat buah naga merah ini. Namun tidak perlu khawatir, karena pada kesempatan kali ini saya akan mencoba mengulas beberapa manfaat buah tersebut.

Buah naga atau sering disebut pitaya sebenarnya berasal dari benua Amerika. Buah satu ini banyak terdapat di daerah Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Akan tetapi buah naga sekarang ini sudah menyebar keseluruh penjuru dunia, termasuk salah satunya di negara Indonesia.

Istirahat buah sendiri berasal dari sebutan Thang Loy (bahasa Vietnam), kemunculan sebutan tersebut dilatarbelakangi karena memang jaman dahulu bangsa Vietnam memiliki kebudayaan dekat dengan China. Biasanya buah satu ini diletakan diantara dua patung naga, dari sinilah buah tersebut disebut dengan buah naga atau dragon fruit.

Jenis Buah Naga di Dunia



Khasiat buah naga untuk kesehatan dan kecantikan
Jenis-jenis buah naga di dunia



Buah naga tidak hanya memberikan manfaat bagi bangs Vietnam dan China saja, tetapi manfaat buah naga sekarang ini juga bisa dirasakan semua kalangan. Baik itu anak-anak, remaja, dewasa, bahkan sampai ibu hamil dan menyusui.

Mungkin banyak diantara kita yang mengenal jenis buah naga hanya ada dua, yakni buah naga merah dan putih. Namun sebenarnya jenis buah naga itu sendiri ada 4, perbedaan tersebut didasarkan pada warna kulit. Keempat buah naga tersebut antara lain.

- Hylocereus undatus: jenis buah naga yang memiliki kulit merah dan daging buah putih. buah naga jenis satu inilah yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

- Hylocereus polyrhizus: buah naga satu ini memiliki warna kulit pink atau merah muda, sedangkan daging buahnya memiliki warna yang merah.

- Selenicereus megalanthus: kulitnya berwarna agak sedikit kuning dan daging buahnya memiliki warna putih (mirip jenis pertama).

- Hylocereus costaricensis: jenis buah naga yang memiliki kulit dan daging buah berwarna merah. Bahkan warna merah antara daging dan kulit buah sangatlah pekat sekali.

Meskipun berbeda jenisnya, akan tetapi khasiat buah naga tersebut pada dasarnya sama. Munculnya manfaat buah naga yang besar berasal dari kandungan nutrisi di dalam buah naga tersebut.

Adapun kandungan nutrisi dalam buah naga merah antara lain seperti serat, vitamin C, B1, mineral essens, asam folat, karoten, dan masih banyak lagi. Berikut ini saya akan membahas satu per satu mengenai manfaat buah naga tersebut, baik bagi kesehatan maupun kecantikan.

Manfaat Buah Naga Merah Untuk Kesehatan Tubuh


Jus Buah Naga

1. Mencegah kanker

Inilah khasiat buah naga merah yang paling menakjubkan. Seperti kita ketahui bersama, kanker merupakan penyakit mematikan nomor 2 setelah serangan jantung. Kanker sangat sulit diobati, namun bisa Anda cegah dengan konsumsi buah naga merah ini.

Menurut penelitian di Universitas of Chicago dari Amerika Serikat, buah naga mengandung senyawa antioksidan yang cukup tinggi. Manfaat antioksidan itu sendiri adalah mampu menangkal radikal bebas penyebab kerusakan sel pemicu pertumbuhan kanker.

Bisa dikatakan kandungan antioksidan dalam buah naga hampir sama dengan kandungan antioksidan di dalam buah manggis yang cukup fenomenal itu.


2. Mengurangi resiko penyakit diabetes

Diabetes dapat muncul disebabkan karena kadar gula dalam darah yang cukup tinggi, semakin tinggi kadar gula darah, maka semakin tinggi resiko Anda terkena penyakit diabetes.

Akan tetapi tidak perlu khawatir, Anda dapat menekan resiko diabetes tersebut dengan cara mengonsumsi buah naga secara rutin. Dengan kandungan vitamin B1 dan kadar glikemik indeks yang rendah, kadar gula dalam darah Anda tidak akan naik malahan bisa turun.

Konsumsi buah naga sangat saya anjurkan bagi Anda yang memiliki riwayat keluarga penderita diabetes. Sebab seorang yang berasal dari riwayat keluarga sebagai penderita jauh 6 kali lipat lebih beresiko terkena diabetes.


3. Mengurangi resiko penyakit jantung

Serangan jantung, kanker, dan diabetes merupakan penyakit-penyakit yang cukup mematikan. Sudah banyak sekali nyawa yang melayang setiap menit akibat dari penyakit tersebut.

Khasiat buah naga terkait jantung, buah satu ini mengandung kalium yang cukup tinggi. Kandungan mineral kalium ini dipercaya mampu melebarkan pembuluh darah, sehingga membuat kinerja jantung lebih ringan dalam mendistribusikan darah keseluruh bagian tubuh.

4. Menjaga kesehatan tulang

Kalsium dan fosfor merupakan nutrisi yang cukup baik untuk tulang, sebab kandungan mineral alami tersebut mampu mencegah keropos tulang atau osteoporosis. Selain mengonsumsi produk susu, Anda juga bisa mendapatkan nutrisi kalsium dan fosfor tersebut dengan konsumsi buah naga.

Menurut FAO (badan PBB yang mengurusi pangan), buah naga mengandung kalsium dan fosfor yang cukup tinggi. Bagi orang dewasa kandungan tersebut mampu memperkuat tulang, sedangkan bagi anak-anak usia 10 – 20 tahun kandungan tersebut mampu mengoptimalkan pertumbuhan tulang dan menambah tinggi badan mereka.


5. Baik untuk kesehatan mata

Khasiat buah naga merah selanjutnya adalah baik untuk mata. Betakaroten dalam buah naga sangatlah tinggi, dikutip dari situs Merdeka kandungan betakroten tersebut sangatlah baik untuk merawat kesehatan mata secara alami dan mencegah degenerasi makula.

Radikal bebas seperti sinar UVA dan UVB sangatlah buruk bagi kondisi mata kita, sebab radiasi sinar tersebut berpotensi merusak sel-sel dan jaringan yang terdapat di dalam mata.

Namun Anda bisa mencegahnya dengan konsumsi buah naga, karena buah ini mengandung antioksidan tinggi yang mampu menangkal radikal bebas tersebut.

6. Baik untuk diet

Siapa hayo yang sedang menjalani program diet penurunan berat badan? apabila Anda salah satunya, maka silahkan masukan buah naga merah kedalam menu diet sehat harian Anda.

Menurut para ahli gizi buah naga mengandung senyawa serat dan kalori yang cukup rendah, kandungan ini tidak akan membuat berat badan Anda menjadi naik. Malahan kandungan serat tersebut akan membantu menurunkan berat badan.

Untuk mendapatkan manfaat buah naga satu ini, silahkan konsumsi buah tersebut secara rutin minimal 1 butir setiap harinya. Anda bisa membuat jus buah naga agar tidak bosa ketika mengonsumsi buah tersebut.

7. Menjaga sistem kekebalan tubuh

Sistem kekebalan tubuh sangatlah penting bagi kesehatan Anda, sebab apabila sistem kekebalan buruk berbagai macam penyakit akan sangat mudah menyerang tubuh. Baik itu penyakit yang bersifat ringan seperti flu, batuk, pilek, demam, maupun penyakit berbahaya seperti HIV/AIDS.

Menjaga dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dapat Anda lakukan dengan mengonsumsi buah naga secara rutin. Dalam buah ini mengandung senyawa vitamin C, protein, dan potassium yang cukup tinggi. Kandungan-kandungan inilah yang bermanfaat untuk sistem imun/kekebalan tubuh.

8. Melancarkan sistem pencernaan

Manfaat buah naga merah yang menarik adalah mampu melancarkan sistem pencernaan Anda. Khasiat buah naga ini dapat muncul disebabkan karena adanya kandungan vitamin B1 dan serat terlarut yang cukup tinggi.

Tidak hanya mampu melancarkan sistem pencernaan saja, tetapi kandungan nutrisi tersebut juga mampu mengatasi adanya masalah pencernaan seperti susah BAB, diare, disentri, dan masih banyak lagi.

Baca: Khasiat Tomat

9. Mampu menjaga kesehatan gigi

Kandungan kalsium dan fosfor pada buah naga tidak hanya berkhasiat bagi tulang saja, namun kandungan tersebut dipercaya juga cukup berkhasiat untuk merawat kesehatan gigi Anda secara alami.

Gigi berlubang, gigi ngilu, dan bahkan gusi berdarah merupakan masalah yang dapat diatasi dengan mengonsumsi buah naga secara rutin. Namun ketika membuat jus buah naga, jangan menambahkan gula. Sebab gula akan membuat gigi Anda mudah keropos dan berlubang.

10. Mendeteksi adanya borak dan formalin

Sekarang ini banyak sekali makanan yang mengandung bahan pengawet berbahaya, bahan pengawet tersebut antara lain seperti borak dan formalin. Biasanya makanan yang mengandung pengawet tersebut adalah tahu, bakso, mie, daging, dan masih banyak lagi.

Anda bisa melakukan pengecekan kandungan borak dan formalin dalam makanan dengan menggunakan jus manggis. Misalnya masukan tahu kedalam air rendaman yang sudah diberi sedikit jus manggis.

Setelah 15 menit berlalu, cobalah amati air yang dalam rendaman tahu tersebut. Apabila Anda masukan tisu kedalamnya tisu berubah menjadi merah, itu berarti makanan tersebut mengandung formalin.

11. Baik untuk ibu hamil

Manfaat buah naga untuk ibu hamil juga cukup besar sekali. Hal ini terjadi karena buah naga mengandung asam folat, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan oleh ibu hamil dan janin agar tetap sehat.

Selain membantu menjaga kesehatan janin dan ibu hamil, kandungan dalam buah naga tersebut juga cukup efektif untuk mengoptimalkan pertumbuhan janin dalam kandungan.

Agar Anda mendapatkan khasiat buah naga bagi kehamilan, konsumsi jus buah naga sejak awal trimester pertama sampai melahirkan.

Manfaat Buah Naga Merah Untuk Kecantikan Kulit

Khasiat buah naga merah untuk kecantikan wajah
Gunakan masker wajah buah naga untuk tampil cantik

Khasiat buah naga bagi kesehatan dan ibu hamil memang cukup besar, namun menurut para ahli kandungan nutrisi dalam buah naga juga sangat baik untuk merawat kecantikan kulit secara alami.

12. Mencegah penuaan dini

Penuaan dini merupakan salah satunya penyebab kita tampak lebih tua. Adapun tanda penuaan dini antara lain seperti keriput, kerutan, garis-garis, kendor, dan masih banyak lagi. Munculnya tanda penuaan dini tersebut dapat disebabkan karena pengaruh radikal bebas.

Untuk menangkal radikal bebas dan mencegah penuaan dini, Anda dapat mengonsumsi jus buah manggis secara rutin. Dengan kandungan antioksidannya yang cukup tinggi, buah satu ini akan membantu kulit Anda dalam menangkal radikal bebas.

Namun untuk hasil perawatan yang lebih maksimal, Anda juga dapat menghaluskan daging buah naga dan menggunakan sebagai masker wajah secara rutin setiap harinya.


13. Mengoptimalkan regenerasi sel kulit baru
Peremajaan sel-sel kulit tidak akan terlepas dari yang namanya regenerasi. Dengan adanya regenerasi sel kulit baru, maka wajah Anda akan terlihat lebih cerah dan bersinar dari pada biasanya.

Khasiat buah naga untuk regenerasi ini bisa Anda dapatkan dengan cara menggunakan masker buah naga yang telah dicampurkan dengan madu alami. Cukup gunakan selama 30-60 menit sehari untuk kulit cerah dan cantik.

14. Menghaluskan kulit secara alami

Kulit kasar dapat muncul disebabkan karena adanya penumpukan sel-sel kulit mati di permukaan wajah. Buah naga mengandung vitamin C, protein, dan asam folat yang sudah dipercaya sangat efektif untuk melarutkan sel-sel kulit mati tersebut.

Untuk mendapatkan khasiat buah naga ini, Anda dapat menghaluskan buah tersebut dan menggunakan sebagai masker scrubing. Namun saya sarankan mencampurnya dengan jeruk nipis.

Sebab kandungan vitamin C pada jeruk nipis jauh lebih tinggi dan efektif untuk mengelupaskan sel-sel kulit mati tersebut.


15. Bantu hilangkan bintik hitam

Manfaat buah naga untuk kecantikan terakhir adalah mampu menghilangkan bintik hitam bekas jerawat. Munculnya bintik hitam ini juga salah satunya disebabkan karena sel kulit mati di lapisan epidermis.

Konsumsi jus buah naga akan membantu menghilangkan flek hitam tersebut dari dalam, sedangkan dari luar Anda dapat menggunakan masker buah naga secara rutin setiap sehabis mandi selama 30 menit.

Itulah beberapa khasiat buah naga merah bagi kesehatan dan kecantikan. Dapatkan semua manfaat buah naga tersebut dengan cara mengonsumsi dan menggunakannya sebagai perawatan secara rutin setiap harinya.


Sunday, February 19, 2017



Kota Temanggung berada di Kabupaten Temanggung. Kota ini menjadi pusat pemerintahan dari daerah tersebut. Perkembangan kota ini banyak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan alam yang subur di wilayah sekitarnya. Daerah sekitar bukannya justru menjadi hinterland yang dapat diabaikan begitu saja. Kabupaten Temanggung terkenal dengan beragam hasil bumi yang memiliki keunggulan komparatif dibandingkan dengan hasil bumi yang sama di daerah lainnya. Kota ini pun mendapatkan “hidup” daru kemampuan menciptakan ketekaitan dengan wilayah sekitarnya ini, misalnya dengan menjadi pusat administrasi pemerintahan daerah maupun menjadi pusat koleksi dan distribusi dari hasil bumi yang diproduksi oleh sekitarnya.




Panorama pegunungan yang dapat dinikmati dari sela-sela bangunan di tengah Kota Temanggung
Panorama pegunungan yang dapat dinikmati dari sela-sela bangunan di tengah Kota Temanggung
Dibandingkan dengan kota-kota lain di Jawa Tengah, Temanggung ditempatkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL). Secara kawasan, Kota Temanggung berada di dalam kawasan yang dikategorikan dalam perkembangan stagnan. Dengan membandingkan kondisi kota ini lima tahun lalu, nampak pertumbuhan secara fisik tidak berlangsung pesat. Namun, secara perlahan kota ini berbenah dengan cara mengembangkan sektor-sektor basis lainnya, diantaranya jasa keuangan dan pariwisata.

Sejarah Kota
Sejarah kota ini dapat dirunut jauh sebelum dinasti Mataram Islam. Keberadaannya sekarang tidak dapat dilepaskan dari sejarahnya tersebut. Konteks sosial politik yang berkembang saat itu mempengaruhi posisi strategis kota, meskipun kondisi fisik geografisnya turut berkontribusi, terutama dalam tahap perkembangan saat ini. Dimulai pada pertengahan abad ke-IX, dibuat Prasasti Wanua Tengah yang menceritakan perubahan status tanah di Desa Wanua Tengah (sekarang disebut Desa Wanua Tengah di Kec. Bulu di sebelah barat kota), yang semula merupakan tanah perdikan atau tanah Simah yang mendapat kebebasan pajak. Perubahan status tanah ini terkait dengan persembahan kepada biara di Pikatan oleh Rakai Panangkaran, berlokasi 3 km dari pusat Kota Temanggung. Permukiman pun tumbuh di daerah ini yang secara perlahan menjadikan daerah sekitarnya menjadi berkembang. Daerah lainnya yang turut berkembang menjadi kota di Kabupaten Temanggung adalah Parakan, yang terletak di sebelah timur Kota Temanggung. Desa ini mulanya berasal dari kata “marak” yang didirikan oleh Prabu Benowo.
Pada pemerintahan Sultan Agung (1613 – 1645), daerah Kedu termasuk ke dalam Jawi Rangkah yang dibagi menjadi 2 bagian. Sebagian dari daerah tersebut disebut sebagai Siti Bumi dan sebagian lagi sebagi Siti Bumijo. Kota Temanggung berada di dalam Siti Bumi. Tahun 1827, Raden Ngabehi Jayanegara menjadi bupati di Menoreh menurut pengangkatan oleh pemerintah Hindia Belanda. Sementara itu, Temanggung menjadi ibukota dari Menoreh. Selanjutnya Temanggung memiliki Asisten Residen dengan pertimbangan keamanan. Pada tahun 1834, Asisten Probolinggo dipindahkan ke Kabupaten Menoreh yang berubah menjadi Kabupaten Temanggung. Tahun-tahun berikutnya adalah saat-saat daerah ini memperoleh status otonominya dengan Kota Temanggung menjadi salah satu dari dua kawasan perkembangan yang berkembang, yaitu Temanggung dan Parakan.
Tugu Tani yang berada di alun-alun Kota Temanggung menunjukkan keunggulan produksi pertanian di Kab. Temanggung
Tugu Tani yang berada di alun-alun Kota Temanggung menunjukkan keunggulan produksi hasil pertanian di Kab. Temanggung
Pada masa kolonialisme Belanda, pemerintah Hindia Belanda menjadikan Kota Temanggung sebagai pusat pemerintahan dari Keresidenan Menoreh. Pemerintah Hindia Belanda juga membangun jaringan drainase yang keberadaanya sampai saat ini masih dapat ditemukan. Jaringan ini juga masih dimanfaatkan oleh warga kota. Sayangnya, jaringan drainase ini tidak terintegrasi dengan jaringan baru perkotaan.

Tata Ruang Kota
Kota Temanggung berada pada ketinggian rata-rata 650 mdpl. Pertumbuhan kota pada arah selatan dibatasi oleh pegunungan (G. Sindoro dan G. Sumbing) dengan ketinggian mencapai 1.500 mdpl untuk wilayah kabupatennya.
Aksesibilitas kota terbuka dari arah timur – barat yang merupakan jalan kolektor primer.Jalan ini membuka akses kota terhadap kota-kota lain yang berdekatan, seperti Magelang maupun Wonosobo. Sepanjang jalan utama ini tumbuh kegiatan perdagangan dan jasa yang menentukan pula pengelolaan lalu lintas ke dalam maupun ke luar kota.Pasar Kliwon berada di pusat kota baru yang merupakan bagian dari koridor komersil Jl.Sudirman – MT. Haryono. Poros utara – selatan sedikit sekali mempengaruhi pertumbuhan kota. Akses pada jalan ini, terutama adalah kegiatan-kegiatan pada skala lingkungan. Pada arah ini pula merupakan kawasan limitasi, seperti irigasi teknis di kawasan bagian utara maupun perbukitan di bagian selatan.
Terkait dengan aksesibilitas, kota ini menyediakan jalur pedestrian yang berlokasi pada jalan dengan kedalaman lokal sekunder. Dengan pola yang menyebar ke pinggiran kawasan perkotaan, jalur pedestrian ini memberikan kemudahan mobilitas bagi pejalan kaki. Meskipun moda utama yang digunakan untuk transportasi adalah angkotan kota berupa minibus.
Masjid Agung yang menjadi salah satu pusaka kota yang perlu dilindungi, sekaligus menjadi elemen pembentuk struktur kota
Masjid Agung yang menjadi salah satu pusaka kota yang perlu dilindungi, sekaligus menjadi elemen pembentuk struktur kota

Pada umumnya kota-kota pra-kolonial, pusat pemerintahan lama memiliki komponen-komponen tradisional yang turut membentuk struktur ruang sampai saat ini. Tempat kediaman adipati berada berdekatan dengan alun-alun maupun Masjid Agung dan penjara. Pusat lama ini menjadi simbol religius dan kuasa agung raja-raja Jawa yang memerintah. Secara fungsional, komponen-komponen ini pun mengalami transisi, terutama mengarah kepada komersialisasi dibandingkan fungsi spiritual. Terdapat pemanfaatan alun-alun sebagai tempat berjualan maupun usaha informal lainnya.

Pusat yang baru adalah pasar regional yang melayani wilayah kabupaten. Bangunan dengan kepadatan menengah berada di kawasan perdagangan ini dengan pola kegiatan memanjang sepanjang koridor jalan utama. Dengan pengaturan kegiatan yang dilakukan secara tertib, kegiatan di pasar tidak mengganggu lalu lintas kendaraan yang melalui koridor ini. Menuju ke pinggiran kota masih dapat ditemukan sawah dan kebun penduduk yang sangat berperan menyediakan ruang terbuka bagi kota.

Landmark kota - berada di koridor komersial Jl. S. Parman
Landmark kota – berada di koridor komersial Jl. S. Parman

Sosial Ekonomi

Ekonomi basis kota adalah perdagangan. Faktanya, denyut nadi kota ini berada di sepanjang koridor Jl. Sudirman – MT. Haryono, mulai dari subuh hingga malam hari. Komoditas yang diperdagangkan di Pasar Kliwon adalah hasil bumi yang berasal dari daerah sekitarnya, seperti kopi, sayur-mayur, maupun tembakau. Sektor basis ini kemudian menumbuhkan kegiatan ikutan lainnya (sebagai sektor non-basis), diantaranya: transportasi, perbankan, dan lain-lain.

Tidak ditemukan industri skala menengah – besar di kawasan perkotaan ini. Sebagian besar industri berupa industri rumah tangga, seperti tahu maupun cerutu yang tersebar di sejumlah desa. Bentuk industri ini memungkinkan munculnya pengatup pengaman bagi pengangguran, namun dengan skala penyerapan yang terbatas. Untuk memecahkan masalah pengangguran, terdapat inisiatif untuk membangun lembaga pelatihan tenaga kerja yang nantinya berperan untuk menyalurkan sejumlah tenaga kerja ke perusahan-perusahan perorangan dan koperasi.Di beberapa lokasi di dalam kawasan, dapat ditemukan gudang-gudang yang menampung tembakau. Gudang-gudang ini disewakan kepada para pemasok tembakau bagi pabrik-pabrik rokok, seperti Gudang Garam di Kediri.

Sosial Budaya

Pada awal tahun 1990-an, Kota Temanggung mendapatkan penghargaan Adipura Kencana. Penghargaan ini diperoleh karena kota tersebut mampu menjadi salah satu kota terbersih untuk kategori kota kecil selama lima tahun berturut-turut pada masa itu. Namun, lain dulu lain sekarang. Perhatian yang sedikit menurun terhadap kebersihan, seperti yang diakui sebagian warga kota merupakan perubahan dalam perilaku yang berkembang saat ini. Padahal, kota ini memiliki motto: BERSENYUM (Bersih, Sehat, Nyaman untuk Masyarakat).
Semakin meningkatnya jumlah pengangguran menyebabkan kekhawatiran mendalam dari warga kota. Salah satu akibat yang ditimbulkan dari persoalan tersebut adalah kriminalitas, meskipun tingkatnya masih lebih rendah.
Yang jelas bahwa kekuasaan raja dan para adipati sudah digantikan dengan kekuasaan birokrasi, namun pengaruhnya terhadap tata ruang di pusat kota lama masih ada sampai saat ini. Pendopo Penganyoman, kediaman adipati yang kemudian menjadi kediaman bupati Temanggung masih berdiri sampai sekarang. Alun-alun dipelihara keberadaannya dengan tetap mempertahankan keberadaan pohon beringin yang dikeramatkan.

Pendopo Penganyoman - pusat pemerintahan tradisional yang menjadi rumah dinas bupati Temanggung saat ini
Pendopo Penganyoman – pusat pemerintahan tradisional yang menjadi rumah dinas bupati Temanggung saat ini
Klenteng di pusat kota yang menunjukkan ragamnya keyakinan yang dipeluk penduduk kota
Klenteng di pusat kota yang menunjukkan ragamnya keyakinan yang dipeluk penduduk kota



Dalam perkembangannya, kota ini akan banyak dipengaruhi oleh kebijakan regional untuk menempatkan fungsi kota ini ke depan. Sebagai PKL, kota ini berperan sebagai pusat koleksi dan distribusi komoditas dari wilayah kabupaten. Fungsi ini sudah berlangsung dengan baik, meskipun tidak seluruh produk dari wilayah kabupaten mampir ke kota ini. Justru beberapa produk dengan nilai tambah tinggi dijual langsung ke Pusat Kegiatan Wilayah terdekat seperti Kota Magelang dan Wonosobo.

Ada kesadaran akan kondisi pertumbuhan yang stagnan di kalangan birokrat daerah, sehingga pemerintah daerah pun berupaya mencari alternatif lain sebagai ekonomi basis kota. Salah satu pilihannya adalah mengembangkan kegiatan rekreasi dan wisata yang telah ada, seperti: Pikatan, Taman Kartini. Pengembangan pariwisata ini akan sejalan dengan karakteristik sosial budaya warga kota yang terbuka menerima perubahan dan ramah.

Dalam kebijakan regional selanjutnya di dalam RTRW Kabupaten Temanggung, kota ini akan mendapatkan  “saingan” berupa pengembangan kawasan agropolitan yang berada di jalan nasional yang menghubungkan Kota Magelang dan Semarang. Kondisi ini sedikit tidak menguntungkan bagi kota ini karena akan menjadikan perkembangan selanjutnya lebih mengarah ke arah timur, yaitu Kranggan dan Secang, kecuali ditemukan formula bagi integrasi dengan kawasan perkotaan yang ada.
Kota Temanggung berada di Kabupaten Temanggung. Kota ini menjadi pusat pemerintahan dari daerah tersebut. Perkembangan kota ini banyak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan alam yang subur di wilayah sekitarnya. Daerah sekitar bukannya justru menjadi hinterland yang dapat diabaikan begitu saja. Kabupaten Temanggung terkenal dengan beragam hasil bumi yang memiliki keunggulan komparatif dibandingkan dengan hasil bumi yang sama di daerah lainnya. Kota ini pun mendapatkan “hidup” daru kemampuan menciptakan ketekaitan dengan wilayah sekitarnya ini, misalnya dengan menjadi pusat administrasi pemerintahan daerah maupun menjadi pusat koleksi dan distribusi dari hasil bumi yang diproduksi oleh sekitarnya.
Panorama pegunungan yang dapat dinikmati dari sela-sela bangunan di tengah Kota Temanggung Dibandingkan dengan kota-kota lain di Jawa Tengah, Temanggung ditempatkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL). Secara kawasan, Kota Temanggung berada di dalam kawasan yang dikategorikan dalam perkembangan stagnan. Dengan membandingkan kondisi kota ini lima tahun lalu, nampak pertumbuhan secara fisik tidak berlangsung pesat. Namun, secara perlahan kota ini berbenah dengan cara mengembangkan sektor-sektor basis lainnya, diantaranya jasa keuangan dan pariwisata.

Sejarah Kota

Sejarah kota ini dapat dirunut jauh sebelum dinasti Mataram Islam. Keberadaannya sekarang tidak dapat dilepaskan dari sejarahnya tersebut. Konteks sosial politik yang berkembang saat itu mempengaruhi posisi strategis kota, meskipun kondisi fisik geografisnya turut berkontribusi, terutama dalam tahap perkembangan saat ini. Dimulai pada pertengahan abad ke-IX, dibuat Prasasti Wanua Tengah yang menceritakan perubahan status tanah di Desa Wanua Tengah (sekarang disebut Desa Wanua Tengah di Kec. Bulu di sebelah barat kota), yang semula merupakan tanah perdikan atau tanah Simah yang mendapat kebebasan pajak. Perubahan status tanah ini terkait dengan persembahan kepada biara di Pikatan oleh Rakai Panangkaran, berlokasi 3 km dari pusat Kota Temanggung. Permukiman pun tumbuh di daerah ini yang secara perlahan menjadikan daerah sekitarnya menjadi berkembang. Daerah lainnya yang turut berkembang menjadi kota di Kabupaten Temanggung adalah Parakan, yang terletak di sebelah timur Kota Temanggung. Desa ini mulanya berasal dari kata “marak” yang didirikan oleh Prabu Benowo.
Pada pemerintahan Sultan Agung (1613 – 1645), daerah Kedu termasuk ke dalam Jawi Rangkah yang dibagi menjadi 2 bagian. Sebagian dari daerah tersebut disebut sebagai Siti Bumi dan sebagian lagi sebagi Siti Bumijo. Kota Temanggung berada di dalam Siti Bumi. Tahun 1827, Raden Ngabehi Jayanegara menjadi bupati di Menoreh menurut pengangkatan oleh pemerintah Hindia Belanda. Sementara itu, Temanggung menjadi ibukota dari Menoreh. Selanjutnya Temanggung memiliki Asisten Residen dengan pertimbangan keamanan. Pada tahun 1834, Asisten Probolinggo dipindahkan ke Kabupaten Menoreh yang berubah menjadi Kabupaten Temanggung. Tahun-tahun berikutnya adalah saat-saat daerah ini memperoleh status otonominya dengan Kota Temanggung menjadi salah satu dari dua kawasan perkembangan yang berkembang, yaitu Temanggung dan Parakan.
Tugu Tani yang berada di alun-alun Kota Temanggung menunjukkan keunggulan produksi hasil pertanian di Kab. Temanggung. Pada masa kolonialisme Belanda, pemerintah Hindia Belanda menjadikan Kota Temanggung sebagai pusat pemerintahan dari Keresidenan Menoreh. Pemerintah Hindia Belanda juga membangun jaringan drainase yang keberadaanya sampai saat ini masih dapat ditemukan. Jaringan ini juga masih dimanfaatkan oleh warga kota. Sayangnya, jaringan drainase ini tidak terintegrasi dengan jaringan baru perkotaan.

Tata Ruang Kota

Kota Temanggung berada pada ketinggian rata-rata 650 mdpl. Pertumbuhan kota pada arah selatan dibatasi oleh pegunungan (G. Sindoro dan G. Sumbing) dengan ketinggian mencapai 1.500 mdpl untuk wilayah kabupatennya.
Aksesibilitas kota terbuka dari arah timur – barat yang merupakan jalan kolektor primer. Jalan ini membuka akses kota terhadap kota-kota lain yang berdekatan, seperti Magelang maupun Wonosobo. Sepanjang jalan utama ini tumbuh kegiatan perdagangan dan jasa yang menentukan pula pengelolaan lalu lintas ke dalam maupun ke luar kota. Pasar Kliwon berada di pusat kota baru yang merupakan bagian dari koridor komersil Jl. Sudirman – MT. Haryono. Poros utara – selatan sedikit sekali mempengaruhi pertumbuhan kota. Akses pada jalan ini, terutama adalah kegiatan-kegiatan pada skala lingkungan. Pada arah ini pula merupakan kawasan limitasi, seperti irigasi teknis di kawasan bagian utara maupun perbukitan di bagian selatan.
Terkait dengan aksesibilitas, kota ini menyediakan jalur pedestrian yang berlokasi pada jalan dengan kedalaman lokal sekunder. Dengan pola yang menyebar ke pinggiran kawasan perkotaan, jalur pedestrian ini memberikan kemudahan mobilitas bagi pejalan kaki. Meskipun moda utama yang digunakan untuk transportasi adalah angkotan kota berupa minibus.
Masjid Agung yang menjadi salah satu pusaka kota yang perlu dilindungi, sekaligus menjadi elemen pembentuk struktur kota.
Pada umumnya kota-kota pra-kolonial, pusat pemerintahan lama memiliki komponen-komponen tradisional yang turut membentuk struktur ruang sampai saat ini. Tempat kediaman adipati berada berdekatan dengan alun-alun maupun Masjid Agung dan penjara. Pusat lama ini menjadi simbol religius dan kuasa agung raja-raja Jawa yang memerintah. Secara fungsional, komponen-komponen ini pun mengalami transisi, terutama mengarah kepada komersialisasi dibandingkan fungsi spiritual. Terdapat pemanfaatan alun-alun sebagai tempat berjualan maupun usaha informal lainnya.
Pusat yang baru adalah pasar regional yang melayani wilayah kabupaten. Bangunan dengan kepadatan menengah berada di kawasan perdagangan ini dengan pola kegiatan memanjang sepanjang koridor jalan utama. Dengan pengaturan kegiatan yang dilakukan secara tertib, kegiatan di pasar tidak mengganggu lalu lintas kendaraan yang melalui koridor ini. Menuju ke pinggiran kota masih dapat ditemukan sawah dan kebun penduduk yang sangat berperan menyediakan ruang terbuka bagi kota.
Landmark kota – berada di koridor komersial Jl. S. Parman

Sosial Ekonomi

Ekonomi basis kota adalah perdagangan. Faktanya, denyut nadi kota ini berada di sepanjang koridor Jl. Sudirman – MT. Haryono, mulai dari subuh hingga malam hari. Komoditas yang diperdagangkan di Pasar Kliwon adalah hasil bumi yang berasal dari daerah sekitarnya, seperti kopi, sayur-mayur, maupun tembakau. Sektor basis ini kemudian menumbuhkan kegiatan ikutan lainnya (sebagai sektor non-basis), diantaranya: transportasi, perbankan, dan lain-lain.
Tidak ditemukan industri skala menengah – besar di kawasan perkotaan ini. Sebagian besar industri berupa industri rumah tangga, seperti tahu maupun cerutu yang tersebar di sejumlah desa. Bentuk industri ini memungkinkan munculnya pengatup pengaman bagi pengangguran, namun dengan skala penyerapan yang terbatas. Untuk memecahkan masalah pengangguran, terdapat inisiatif untuk membangun lembaga pelatihan tenaga kerja yang nantinya berperan untuk menyalurkan sejumlah tenaga kerja ke perusahan-perusahan perorangan dan koperasi.Di beberapa lokasi di dalam kawasan, dapat ditemukan gudang-gudang yang menampung tembakau. Gudang-gudang ini disewakan kepada para pemasok tembakau bagi pabrik-pabrik rokok, seperti Gudang Garam di Kediri.

Sosial Budaya

Pada awal tahun 1990-an, Kota Temanggung mendapatkan penghargaan Adipura Kencana. Penghargaan ini diperoleh karena kota tersebut mampu menjadi salah satu kota terbersih untuk kategori kota kecil selama lima tahun berturut-turut pada masa itu. Namun, lain dulu lain sekarang. Perhatian yang sedikit menurun terhadap kebersihan, seperti yang diakui sebagian warga kota merupakan perubahan dalam perilaku yang berkembang saat ini. Padahal, kota ini memiliki motto: BERSENYUM (Bersih, Sehat, Nyaman untuk Masyarakat).
Semakin meningkatnya jumlah pengangguran menyebabkan kekhawatiran mendalam dari warga kota. Salah satu akibat yang ditimbulkan dari persoalan tersebut adalah kriminalitas, meskipun tingkatnya masih lebih rendah.
Yang jelas bahwa kekuasaan raja dan para adipati sudah digantikan dengan kekuasaan birokrasi, namun pengaruhnya terhadap tata ruang di pusat kota lama masih ada sampai saat ini. Pendopo Penganyoman, kediaman adipati yang kemudian menjadi kediaman bupati Temanggung masih berdiri sampai sekarang. Alun-alun dipelihara keberadaannya dengan tetap mempertahankan keberadaan pohon beringin yang dikeramatkan.
Pendopo Penganyoman – pusat pemerintahan tradisional yang menjadi rumah dinas bupati Temanggung saat ini
Pendopo Penganyoman – pusat pemerintahan tradisional yang menjadi rumah dinas bupati Temanggung saat ini
Klenteng di pusat kota yang menunjukkan ragamnya keyakinan yang dipeluk penduduk kota

Penutup

Dalam perkembangannya, kota ini akan banyak dipengaruhi oleh kebijakan regional untuk menempatkan fungsi kota ini ke depan. Sebagai PKL, kota ini berperan sebagai pusat koleksi dan distribusi komoditas dari wilayah kabupaten. Fungsi ini sudah berlangsung dengan baik, meskipun tidak seluruh produk dari wilayah kabupaten mampir ke kota ini. Justru beberapa produk dengan nilai tambah tinggi dijual langsung ke Pusat Kegiatan Wilayah terdekat seperti Kota Magelang dan Wonosobo.
Ada kesadaran akan kondisi pertumbuhan yang stagnan di kalangan birokrat daerah, sehingga pemerintah daerah pun berupaya mencari alternatif lain sebagai ekonomi basis kota. Salah satu pilihannya adalah mengembangkan kegiatan rekreasi dan wisata yang telah ada, seperti: Pikatan, Taman Kartini. Pengembangan pariwisata ini akan sejalan dengan karakteristik sosial budaya warga kota yang terbuka menerima perubahan dan ramah.
Dalam kebijakan regional selanjutnya di dalam RTRW Kabupaten Temanggung, kota ini akan mendapatkan “saingan” berupa pengembangan kawasan agropolitan yang berada di jalan nasional yang menghubungkan Kota Magelang dan Semarang. Kondisi ini sedikit tidak menguntungkan bagi kota ini karena akan menjadikan perkembangan selanjutnya lebih mengarah ke arah timur, yaitu Kranggan dan Secang, kecuali ditemukan formula bagi integrasi dengan kawasan perkotaan yang ada.

Kabupaten Pati adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Pati. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Rembang di timur, Kabupaten Blora dan Kabupaten Grobogan di selatan, serta Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara di barat. Kabupaten ini terkenal dengan semboyan Pati Bumi Mina Tani.

Sejarah
Sejarah Kabupaten Pati berpangkal tolak dari beberapa gambar yang terdapat pada Lambang Daerah Kabupaten Pati yang sudah disahkan dalam Peraturan Daerah No. 1 Tahun 1971 yaitu Gambar yang berupa: "keris rambut pinutung dan kuluk kanigara".

Asal Usul Kota Pati Jawa Tengah
Logo Kabupaten Pati

Legenda rakyat telah membentuk sejarah Kota Pati. Dahulu, Pulau Jawa sempat mengalami kekosongan pemerintah setelah runtuhnya Kerajaan Singosari. Kemudian, muncullah penguasa baru yang berasal dari wilayah Pantai Utara atau sekitar Gunung Muria sebelah timur yang mengangkat dirinya sendiri sebagai adipati yang menguasai sebuah kadipaten.

Saat itu terdapat dua penguasa, yaitu Adhipati Yudhapati dan Kadipaten Paranggaruda yang wilayahnya meliputi Kabupaten Grobogan dan Puspa Andungjaya dari Kadipaten Carangsoka yang wilayahnya meliputi Pantai Utara hingga Kabupaten Rembang.

Kedua adipati itu berniat menikahkan putra-putri mereka. Di tengah pesta pernikahan, Rara Rayungwulan, putri dari Puspa Andungjaya malah melarikan diri dengan dalang yang menghibur disana. Terjadilah kekacauan dan peperangan.

Mereka yang berasal dari Paranggaruda mati dengan membela kehormatan. Patih Carangsoka, Raden Kembangjaya, yang berjasa kemudian dinikahkan dengan Rara Rayungwulan. Sementara, sang dalang malah dijadikan sebagai patihnya.

Pemerintahan terus dilanjutkan di bawah kepemimpinan Kembangjaya. Setelah memperluas wilayah kekuasaan Kadipaten Pesantenan hingga ke selatan, ia wafat dan digantikan oleh anaknya, Raden Tambranegara yang kemudian memindahkan kadipaten ke barat dan mengganti namanya menjadi Kadipaten Pati.

Raja Jayanegara dari Majapahit setiap tahunnya meminta upeti berupa bunga pada Adipati Raden Tambranegara agar kekuasaan kadipaten tersebut mendapat status dari Kerajaan Majapahit. Kisah ini terdapat dalam Kitab Babad Pati.

Menurut cerita rakyat yang terdapat juga pada kitab Babat Pati dan kitab Babat lainnya dua pusaka yaitu "keris rambut pinutung dan kuluk kanigara" merupakan lambang kekuasan dan kekuatan yang juga merupakan simbul kesatuan dan persatuan.

Barangsiapa yang memiliki dua pusaka tersebut, akan mampu menguasai dan berkuasa memerintah di Pulau Jawa. Adapun yang memiliki dua pusaka tersebut adalah Raden Sukmayana penggede Majasemi andalan Kadipaten Carangsoka.

Sejarah Kabupaten Pati, Jawa Tengah - Kabupaten Pati, merupakan sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah kota Pati. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Rembang di timur, Kabupaten Blora dan Kabupaten Grobogan di selatan, serta Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara di barat.
Sejarah Kabupaten Pati berpangkal tolak dari beberapa gambar yang terdapat pada Lambang Daerah Kabupaten Pati yang sudah disahkan dalam Peraturan Daerah No. 1 Tahun 1971 yaitu Gambar yang berupa: "keris rambut pinutung dan kuluk kanigara".

Menurut cerita rakyat dari mulut ke mulut yang terdapat juga pada kitab Babat Pati dan kitab Babat lainnya dua pusaka yaitu "keris rambut pinutung dan kuluk kanigara" merupakan lambang kekuasan dan kekuatan yang juga merupakan simbul kesatuan dan persatuan.

Barangsiapa yang memiliki dua pusaka tersebut, akan mampu menguasai dan berkuasa memerintah di Pulau Jawa. Adapun yang memiliki dua pusaka tersebut adalah Raden Sukmayana penggede Majasemi andalan Kadipaten Carangsoka.
Kota Pati terletak di daerah Pantura (Pantai Utara) dekat dengan laut utara pulau jawa. kota ini terdiri lebih dari 20 kecamatan, diantaranya adalah kecamatan Gabus, Tambakromo, Winong, dan lainnya.

Kota Pati termasuk dalam eks karisidenan yang meliputi wilayah kudus, jepara, blora. kota ini masih berada di wilayah propinsi Jawa Tengah. kegiatan yang di lakukan masyarakat kota pati beragam, ada yang berprofesi sebagai petani, nelayan, pns, buruh, ada juga masyarakat yang berprofesi sebagai paranormal, bahhkan untuk profesi tersebut sudah di akui oleh masyarakat indonesia, ataupun masyarakat dunia khususnya di asia.

Situs-situs peninggalan masyarakat terdahulu masih menyimpan misteri untuk dapat di ungkapkan. hal ini terjadi karena dulunya wilayah pati merupakan daerah kerajan majapahit dan mataram.

Sejarah kota Pati
Kota Pati pada zaman dahulu merupakan sebuah kerajaan sendiri, yang pada waktu ini menjadi daerah kekuasaan majapahit, dan kemudian di ambil alih oleh mataram.

Di kota Pati terdapat situs-situs peninggalan zaman kerajaan, diantaranya :
Pintu Gerbang Majapahit
konon gerbang ini terjatuh ketika akan di bawa ke wilayah jawa timur yang pada waktu itu menjadi pusat wilayah kerajaan majapahit.

Genuk Kemiri
Lokasi yang ditengarai bekas pusat pemerintahan Kadipaten Pati, sebelum dipindahkan ke Kampung Kaborongan, Kelurahan Pati Lor hingga sekarang, semula berupa tanah kosong yang banyak ditumbuhi pohon besar dan rumpun bambu. Bagian depan masuk lokasi tersebut terdapat pohon beringin tua.
Kawasan itu mulai ditata dan diperindah, ketika masa Pemkab Pati dijabat Bupati Sunardji. Selain dipasang tembok pembatas keliling, bekas bangunan pendapa kabupaten juga dipindahkan ke lokasi tersebut, sehingga pada setiap peringatan HUT Pati yang tiap tahun jatuh pada 7 Agustus, pendapa berfungsi sebagai tempat malam tirakatan.

Di belakang sisi utara pendapa terdapat cungkup mirip sebuah makam. Di dalam bangunan itulah terdapat sebuah genuk (tempayan) yang dikenal sebagai Genuk Kemiri yang kondisinya sudah tidak utuh lagi karena pecah.

Di lokasi genuk itu, biasanya dijadikan tempat orang untuk ngalap berkah. Pada sisi belakang pendapa terdapat makam tua yang diyakini warga sebagai makam sesepuh Kemiri. Sejak dipindahkan bekas bangunan pendapa kabupaten, tempat tersebut bila malam tidak gulita karena diberi penerangan listrik. Selain itu, Balai Desa Serirejo juga sudah dipindahkan ke lokasi tersebut.

Pariwisata
Pariwisata di kota pati kebanyakan berupa keindahan yang di buat oleh alam (dalam hal ini berupa goa) dan makam-makam yang di anggap keramat oleh masyarakat sekitar. kekeramatan yang di padukan dengan unsur keindahan terktur dapat menarik minat wisatawan dari daerah pati sendiri atau bahkan dari luar kabupaten pati.

Obyek wisata yang sering di kunjungi oleh wisatawan ada tiga tempat,
diantaranya : Goa pancur yang berada di wilayah kecamatan Kayen, Goa Cerawang yang berada di desa Todanan wilayah kecamatan Puncak Wangi, dan Goa Lowo yang berada di wilayah kecamatan TambakRomo.

Dahulu Goa-goa tersebut masih rapi dan di kunjungi banyak wisatawan sekarang jumlah wisatawan yang datang kesana hanya beberapa, dan kebanyakan yang datang ke tempat tersebut mempunyai maksud dan tujuan yang lain dari pada hanya menikmati pemandangan alam dan bentuk-bentuk staklakmit saja. Goa-goa tersebut sekarang menjadi ajang untuk mendapatkan pencerahan (masyarakat sekitar menyebutnya “wangsit”). Tempat wisata yang sekarang masih menarik minat wisatawan yaitu di pulau kecil di daerah kecamatan juwana, nama pulau tersebut adalah “Pulau Seperempat”. Pulau itu dinamakan tersebut karena bentuknya yang unik hanya berbentuk seperempat saja. Di pulau seperempat setiap tahunnya di adakan upacara ucapan syukur kepada Yang Berkuasa atas alam, upacara itu oleh masyarakat sekitar dinamakan “Sedekah Bumi”.
Sejarah Atau Legenda Berdirinya Kabupaten Pati
Kevakuman Pemerintahan di Pulau Jawa
Menjelang akhir abad ke XIII sekitar tahun 1292 Masehi di Pulau Jawa vakum penguasa pemerintahan yang berwibawa. Kerajaan Pajajaran mulai runtuh, Kerajaan Singasari surut, sedang Kerajaan Majapahit belum berdiri.

Di Pantai utara Pulau Jawa Tengah sekitar Gunung Muria bagian Timur muncul penguasa lokal yang mengangkat dirinya sebagai adipati, wilayah kekuasaannya disebut kadipaten.

Ada dua penguasa lokal di wilayah itu yaitu. 1. Penguasa Kadipaten Paranggaruda, Adipatinya bernama Yudhapati, wilayah kekuasaannya meliputi sungai Juwana ke selatan, sampai pegunungan Gamping Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Grobogan. Mempunyai putra bernama Raden Jasari. 2. Penguasa Kadipaten Carangsoka, Adipatinya bernama: Puspa Andungjaya, wilayah kekuasaannya meliputi utara sungai Juwana sampai pantai Utara Jawa Tengah bagian timur. Adipati Carangsoka mempunyai seorang putri bernama Rara Rayungwulan
Kadipaten Carangsoka dan Paranggaruda Berbesanan
Kedua Kadipaten tersebut hidup rukun dan damai, saling menghormati dan saling menghargai untuk melestarikan kerukunan dan memperkuat tali persaudaraan, Kedua adipati tersebut bersepakat untuk mengawinkan putra dan putrinya itu. Utusan Adipati Paranggaruda untuk meminang Rara Rayungwulan telah diterima, namun calon mempelai putri minta bebana agar pada saat pahargyan boja wiwaha daup (resepsi) dimeriahkan dengan pagelaran wayang dengan dalang kondang yang bernama "Sapanyana".

Untuk memenuhi bebana itu, Adipati Paranggaruda menugaskan penggede kemaguhan bernama Yuyurumpung agul-agul Paranggaruda. Sebelum melaksanakan tugasnya, lebih dulu Yuyurumpung berniat melumpuhkan kewibawaan Kadipaten Carangsoka dengan cara menguasai dua pusaka milik Sukmayana di Majasemi. Dengan bantuan uSondong Majerukn kedua pusaka itu dapat dicurinya namun sebelum dua pusaka itu diserahkan kepada Yuyurumpung, dapat direbut kembali oleh Sondong Makerti dari Wedari. Bahkan Sondong Majeruk tewas dalam perkelahian dengan Sondong Makerti. Dan Pusaka itu diserahkan kembali kepada Raden Sukmayana. Usaha Yuyurumpung untuk menguasai dan memiliki dua pusaka itu gagal.

Walaupun demikian Yuyurumpung tetap melanjutkan tugasnya untuk mencari Dalang Sapanyana agar perkawinan putra Adipati Paranggaruda tidak mangalami kegagalan (berhasil dengan baik).

Pada Malam pahargyan bojana wiwaha (resepsi) perkawinaan dapat diselenggarakan di Kadipaten Carangsoka dengan Pagelaran Wayang Kulit oleh Ki Dalang Sapanyana. Di luar dugaan pahargyan baru saja dimulai, tiba-tiba mempelai putri meninggalkan kursi pelaminan menuju ke panggung dan seterusnya melarikan diri bersama Dalang Sapanyana. Pahargyan perkawinan antara " Raden Jasari " dan " Rara Rayungwulan " gagal total.

Adipati Yudhapati merasa dipermalukan, emosi tak dapat dikendalikan lagi. Sekaligus menyatakan permusuhan terhadap Adipati Carangsoka. Dan peperangan tidak dapat dielakkan. Raden Sukmayana dari Kadipaten Carangsoka mempimpin prajurit Carangsoka, mengalami luka parah dan kemudian wafat. Raden Kembangjaya (adik kandung Raden Sukmayana) meneruskan peperangan. Dengan dibantu oleh Dalang Sapanyana, dan yang menggunakan kedua pusaka itu dapat menghancurkan prajurit Paranggaruda. Adipati Paranggaruda, Yudhapati dan putera lelakinya gugur dalam palagan membela kehormatan dan gengsinya.

Oleh Adipati Carangsoka, karena jasanya Raden Kembangjaya dikawinkan dengan Rara Rayungwulan kemudian diangkat menjadi pengganti Carangsoka. Sedang dalang Sapanyana diangkat menjadi patihnya dengan nama " Singasari ".
Kadipaten Pesantenan
Untuk mengatur pemerintahan yang semakin luas wilayahnya ke bagian selatan, Adipati Raden Kembangjaya memindahkan pusat pemerintahannya dari Carangsoka ke Desa Kemiri dengan mengganti nama " Kadipaten Pesantenan dengan gelar " Adipati Jayakusuma di Pesantenan.

Adipati Jayakusuma hanya mempunyai seorang putra tunggal yaitu " Raden Tambra ". Setelah ayahnya wafat, Raden Tambra diangkat menjadi Adipati Pesantenan, dengan gelar " Adipati Tambranegara ". Dalam menjalankan tugas pemerintahan Adipati Tambranegara bertindak arif dan bijaksana. Menjadi songsong agung yang sangat memperhatikan nasib rakyatnya, serta menjadi pengayom bagi hamba sahayanya. Kehidupan rakyatnya penuh dengan kerukunan, kedamaian, ketenangan dan kesejahteraannya semakin meningkat. Kabupaten Pati
Untuk dapat mengembangkan pembangunan dan memajukan pemerintahan di wilayahnya Adipati Raden Tambranegara memindahkan pusat pemerintahan Kadipaten Pesantenan yang semula berada di desa Kemiri menuju ke arah barat yaitu, di desa Kaborongan, dan mengganti nama Kadipaten Pesantenan menjadi Kadipaten Pati.

Dalam prasasti Tuhannaru, yang diketemukan di desa Sidateka, wilayah Kabupaten Majakerta yang tersimpan di musium Trowulan. Prasasti itu terdapat pada delapan Lempengan Baja, dan bertuliskan huruf Jawa kuna. Pada lempengan yang keempat antara lain berbunyi bahwa : ..... Raja Majapahit, Raden Jayanegara menambah gelarnya dengan Abhiseka Wiralanda Gopala pada tanggal 13 Desember 1323 M. Dengan patihnya yang setia dan berani bernama Dyah Malayuda dengan gelar "Rakai", Pada saat pengumuman itu bersamaan dengan pisuwanan agung yang dihadiri dari Kadipaten pantai utara Jawa Tengah bagian Timur termasuk Raden Tambranegara berada di dalamnya.
Pati Bagian dari Majapahit
Raja Jayanegara dari Majapahit mengakui wilayah kekuasaan para Adipati itu dengan memberi status sebagai tanah predikan, dengan syarat bahwa para Adipati itu setiap tahun harus menyerahkan Upeti berupa bunga.

Bahwa Adipati Raden Tambranegara juga hadir dalam pisuwanan agung di Majapahit itu terdapat juga dalam Kitab Babad Pati, yang disusun oleh K.M. Sosrosumarto dan S.Dibyasudira, diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1980. Halaman 34, Pupuh Dandanggula pada : 12 yang lengkapnya berbunyi : ..... Tan alami pajajaran kendhih, keratonnya ing tanah Jawa angalih Majapahite, ingkang jumeneng ratu, Brawijaya ingkang kapih kalih, ya Jaka Pekik wasta, putra Jaka Suruh, Kyai Ageng Pathi nama, Raden Tambranegara sumewa maring Keraton Majalengka.





Artinya Tidak lama kemudian Kerajaan Pajajaran kalah, Kerajaan Tanah Jawa lalu pindah ke Majapahit, adapun yang menjadi rajanya adalah Brawijaya II, yaitu Jaka Pekik namanya, putranya Jaka Suruh. Pada waktu itu Kyai Ageng Pati, yang bernama Tambranegara menghadap ke Majalengka, yaitu Majapahit.

Berdasarkan hal tersebut, jelaslah bahwa Raden Tambranegara Adipati Pati turut serta hadir dalam pisowanan agung di Majapahit. Pisowanan agung yang dihadiri oleh Raden Tambranegara ke Majapahit pada tanggal 13 Desember 1323, maka diperkirakan bahwa pindahnya Kadipaten Pesantenan dari Desa Kemiri ke Desa Kaborongan dan menjadi Kabupaten Pati itu pada bulan Juli dan Agustus 1323 M (Masehi). Ada tiga tanggal yang baik pada bulan Juli dan Agustus 1323 yaitu : 3 Juli, 7 Agustus dan 14 Agustus 1323. Hari Jadi Pati
Kemudian diadakan seminar pada tanggal 28 September 1993 di Pendopo Kabupaten Pati yang dihadiri oleh para perwakilan lapisan masyarakat Kabupaten Pati, para guru sejarah SMA se Kabupaten Pati, Konsultan, Dosen Fakultas Sastra dan Sejarah UNDIP Semarang, secara musyawarah dan sepakat memutuskan bahwa pada tanggal 7 Agustus 1323 sebagai hari kepindahan Kadipaten Pesantenan di Desa Kemiri ke Desa Kaborongan menjadi Kabupaten Pati.

Tanggai 7 Agustus 1323 sebagai HARI JADI KABUPATEN PATI telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor : 2/1994 tanggal 31 Mei 1994, sehingga menjadi momentum Hari Jadi Kabupaten Pati dengan surya sengkala " KRIDANE PANEMBAH GEBYARING BUMI " yang bermakna " Dengan bekerja keras dan penuh do'a kita gali Bumi Pati untuk meningkatkan kesejahteraan lahiriah dan batiniah ". Untuk itu maka setiap tanggal 7 Agustus 1323 yang ditetapkan dan diperingati sebagai "Hari Jadi Kabupaten Pati".

Julukan Lain Dari Kabupaten Pati
Pati, Kota Seribu Paranormal - Tidak berlebihan jika Kabupaten Pati, Jawa Tengah, berjulukan kota seribu paranormal. Di Pati, sangat mudah menemukan paranormal, baik yang sudah tersohor seperti Boss Eddy atau Mbah Roso, maupun paranormal kelas kampung yang tersebar di hampir seluruh perkampungan.

Di antara paranormal yang kondang, ada nama-nama seperti Boss Eddy, Mbak Har, Mbah Roso, Jeng Asih, Sukma Jati, Anisa Dewi, David Gombak, dan Dewi Sedap Malam. Klien mereka beragam, mulai dari kalangan selebritas, pejabat, politikus, tentara, polisi, pengusaha, pedagang, sampai mahasiswa.

Menurut Boss Eddy, yang juga Ketua Paguyuban Paranormal Indonesia, menjamurnya paranormal di Pati tak lepas dari sejarah panjang supranatural di daerah ini. Sejak zaman Mataram Hindu, masyarakat Pati dikenal sebagai masyarakat yang gandrung ilmu kanuragan (kesaktian). Saat Kerajaan Mataram Hindu bermetamorfosis menjadi Mataram Islam dan mendirikan Kerajaan Demak Bintoro, konon masyarakat Pati, yang hanya berjarak sekitar 40 kilometer dari Kota Demak, ikut berjuang.

Secara geografis, Pati juga dikelilingi oleh makam-makam tokoh spiritual yang sangat kuat. Di sebelah barat ada Sunan Kalijaga di Demak, serta Sunan Kudus dan Sunan Muria di Kudus. Di sebelah selatan ada Syekh Jangkung dan Saridin yang kondang dengan kesaktiannya. Dari sisi utara ada makam KH Mutamakin. Di pegunungan Patiayam juga pernah berdiri padepokan yang dipimpin Senggoropati, paranormal kondang yang menjadi guru hampir semua paranormal saat ini.

Baca juga : Sejarah kota semarang

"Keberadaan makam-makam tersebut ikut mempengaruhi tradisi spiritual masyarakat Pati," ujar Boss Eddy ketika ditemui Tempo, Senin malam, 1 April 2013. Keberadaan makam-makam tersebut, lanjutnya, ikut memperkuat aura spiritual masyarakat Pati.

Hal senada diakui Jeng Asih. Menurut perempuan bernama asli Asih Marlina ini, keberadaan setiap tokoh spiritual di Pati menjadi sumber kekuatan para paranormal yang ada sekarang. Sumber kekuatan itu sesuai dengan jasa layanan yang diberikan para paranormal yang meliputi pengasihan, penglarisan, kanuragan, dan kewibawaan.

Dia menguraikan, pengasihan tak lepas dari keberadaan Ratu Kalinyamat dan Mbah Ratu. Sumber kekuatan kewibawaan adalah Makam Eyang Pragolo dan Eyang Mbuluh Cengol Sewu. Sedangkan tokoh Saridin dan Tondo Negoro sebagai sumber kekuatan kanuragan. "Masing-masing tokoh tersebut masih punya pengikut sampai sekarang," kata Jeng Asih.



SUMBER

KABUPATEN PATI

Posted by Unknown


POSTINGAN TERBARU

Copyright © Berbagi Informasi - Murian - Powered by Blogger - Designed by Murian